Al-quran dan Endah 'n Rhesa

Hari ini saya mengunjungi sebuah mall ternama di Jakarta.
Saya berkeliling-keliling sambil membunuh waktu, menunggu para teman yang terlambat tiba..

Bosan, saya memilih menghampiri satu-satunya toko buku di mall tersebut, berharap menemukan salah satu karya penulis2 wanita indonesia yang dahulu sering (bahkan selalu) saya baca dan koleksi.
Mencari nama-nama Ayu utami, Djenar Maesa Ayu, Fira Basuki, Dee Lestari, mmm.. tak ada satupun, kemanakah mereka sekarang? tak adakah karya baru? atau toko buku ini tak menjual karya mereka.. entahlah, tapi yang pasti saya kecewa..

Tetap berkeliling di dalamnya, saya terhenti disebuah seksi..
Tumpukan AL-quran dan buku keagamaan berada didepan saya.. saya termangu, diam,.. memandang..
Mata saya terpaku kesalah satu Al-quran, bersampul coklat, kecil, mungil, namun tetap Al-quran, dengan terjemahan..
Tangan saya tergerak untuk meraih, saya membuka satu persatu lembaran..
Saya membalik Al-quran tersebut, melihat harga..
Saya berjalan menuju kasir, saya membayar..
Yap, saya membeli sebuah Al-quran, Al-quran pertama yang saya beli, saya membeli Al-quran pertama saya..
Bagi orang lain mungkin ini biasa saja, tapi buat saya, ini sedikit tidak biasa..

Anyway, Setelah membayar, saya berkeliling kembali,..
Melihat jam ditangan, masih ada waktu,,..
Saya menghampiri toko CD (aneh, dulu kita menyebutnya Toko Kaset, tapi karena sekarang Format Kaset sudah tidak banyak (mungkin sama sekali tidak) dijual, dan hanya ada Format CD, sudah selayaknya kita menyebutnya toko CD...)..
Mencari-cari, pilah pilih, akhirnya saya memutuskan untuk membeli CD endah 'n Rhesa..
Duo musisi indonesia yang juga suami istri..
Mimpi yang terwujud, mimpi mereka.. SALUT!
CD pertama endah 'n Rhesa saya diberikan oleh salah satu Om, saat itu saya menerimanya dengan terharu, hanya saya yang terharu,..
Bagi orang lain mungkin ini biasa saja, tapi buat saya, ini sedikit tidak biasa..

Jadi sebuah Al-quran dan CD endah 'n Rhesa...
Penunjuk 'jalan' Manusia dan Mimpi yang terwujud..
Bagi orang lain mungkin ini biasa saja, tapi buat saya, ini sedikit tidak biasa..
Memandang 2011 dengan kepala terangkat..
365 hari menuju indhi yang lebih baik.. Amin..

0 comments: