adakah penyesalan dikala kau mati??)
pernah aku bernyanyi,
melagukan kesedihan pilu.. rasa rana tanpa batas yang selalu menusuk hati....
menuangkan gejolak hidup satu persatu menjadi kata, menjadi nada.... tanpa terkecuali... tanpa ragu, tanpa malu... tanpa berfikir... ya.. tanpa berfikir...
lama pun telah aku tak memahami inginku, hanya menatap pantulan diri.. dan berakhir dengan pandangan kosong... terlalu lama digerakan dengan pikiran beku yang hanya mengarah pada jawaban akan pertahanan hidupku di keesokan hari.... berteman angka, bertarung dengan mereka.... demi nyawaku di kemudian (kata mereka) demi masa depan...
hati ini masih tersisa kehidupan, aku tahu ...
terdengar bisikan bisikannya yang ingin bebas
terdengar pelan keinginannya yang ingin kembali tertawa..... kembali menangis... (tanpa berpurapura) kembali bernyawa...
huff... lalu aku tertinggal disini dengan kapasitas pikiran menguasai diri terlalu besar....
menyadari mungkin waktunya terbatas..
selagi hati masih sedikit berdetak...selagi masih tersisa rasa di dalam diri
mungkin ini saatnya, tapi tetap aku masih belum beranjak... (bisa atau mau salah satu sama saja kelemahan manusia.... kelemahan ku)
lihatlah esok, kupastikan masih saja seperti ini, memulai hari di denting ke 8 dan mengakhirinya saat sudah tiada lagi terang...
niat untuk berkarya mati kembali ditengah jalan, dan berakhir lagi dengan mengira-ngira esok atau nanti aku masih punya waktu untuk menghidupkan diri... (ya mungkin dikala mati... hahaha... adakah penyesalan dikala kau mati??)
------------------------------------------------------------------------------------------------
melagukan kesedihan pilu.. rasa rana tanpa batas yang selalu menusuk hati....
menuangkan gejolak hidup satu persatu menjadi kata, menjadi nada.... tanpa terkecuali... tanpa ragu, tanpa malu... tanpa berfikir... ya.. tanpa berfikir...
lama pun telah aku tak memahami inginku, hanya menatap pantulan diri.. dan berakhir dengan pandangan kosong... terlalu lama digerakan dengan pikiran beku yang hanya mengarah pada jawaban akan pertahanan hidupku di keesokan hari.... berteman angka, bertarung dengan mereka.... demi nyawaku di kemudian (kata mereka) demi masa depan...
hati ini masih tersisa kehidupan, aku tahu ...
terdengar bisikan bisikannya yang ingin bebas
terdengar pelan keinginannya yang ingin kembali tertawa..... kembali menangis... (tanpa berpurapura) kembali bernyawa...
huff... lalu aku tertinggal disini dengan kapasitas pikiran menguasai diri terlalu besar....
menyadari mungkin waktunya terbatas..
selagi hati masih sedikit berdetak...selagi masih tersisa rasa di dalam diri
mungkin ini saatnya, tapi tetap aku masih belum beranjak... (bisa atau mau salah satu sama saja kelemahan manusia.... kelemahan ku)
lihatlah esok, kupastikan masih saja seperti ini, memulai hari di denting ke 8 dan mengakhirinya saat sudah tiada lagi terang...
niat untuk berkarya mati kembali ditengah jalan, dan berakhir lagi dengan mengira-ngira esok atau nanti aku masih punya waktu untuk menghidupkan diri... (ya mungkin dikala mati... hahaha... adakah penyesalan dikala kau mati??)
------------------------------------------------------------------------------------------------
0 comments:
Post a Comment